Jumat, 06 Oktober 2017

Bentuk Bentuk Komunikasi

Komunikasi berdasarkan bentuknya, dibagi menjadi tiga yakni:

1) Komunikasi Antar Personal

Komunikasi ini lebih dikenal dengan Interpersonal: komunikasi yang terjadi antar komunikator dengan komunikan secara langsung dengan cara berhadapan muka atau tidak. Komunikasi seperti ini lebih efektif karena kedua belah pihak saling melancarkan komunikasinya dan dengan feedback keduanya melaksanakan fungsi masing-masing,

2) Komunikasi Kelompok

Yakni komunikasi yang terjadi antara seseorang dan kelompok tertentu. Menurut David Krech dalam buku Individual In Society yang diterbitkan Univercity Of California tahun 1882 halaman 456 dikemukakan bahwa komunikasi kelompok dapat dipetakan menjadi 3 kelompok komunikasi yaitu;



  • Small groups (kelompok yang berjumlah sedikit); yaitu komunikasi yang melibatkan sejumlah orang dalam interaksi satu dengan yang lain dalam suatu pertemuan yang bersifat berhadapan. Ciri-ciri kelompok seperti ini adalah kelompok komunikan dalam situasi berlangs ungnya komunikasi mempunyai kesempatan untuk memberikan tanggapan, dalam hal ini komunikator dapat berinteraksi atau melakukan komunikasi antar pribadi.
  • Medium groups (agak banyak); Komunikasi dalam kelompok sedang lebih mudah sebab bisa diorganisir dengan baik dan terarah, misalnya komunikasi antara satu bidang dengan bidang yang lain dalam organisasi atau perusahaan.
  • Large groups (jumlah banyak); merupakan komunikasi yang melibatkan interaksi antara kelompok dengan individu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok. Komunikasinya lebih sulit dibandingkan dengan dua kelompok di atas karena tanggapan yang diberikan komunikan lebih bersifat emosional.
3) Komunikasi Massa

Komunikasi yang menggunakan media sebagai alat atau sarana bantu, biasanya menggunakan media elektronik seperti Televisi, Radio, Surat kabar, Majalah dan lain-lain. Karakteristik media massa antara lain:
  • Pesan-pesan yang disampaikan terbuka untuk umum.
  • Komunikasi bersifat heterogen, baik latar belakang pendidikan, asal daerah, agama yang berbeda, kepentingan yang berbeda.
  • Media massa menimbulkan keserempakan kontak dengan sejumlah besar anggota masyarakat dalam jarak yang jauh dari komunikator.
  • Hubungan komunkator-komunikan bersifat interpersonal dan non pribadi.
Dari uraian tentang pola dan bentuk komunikasi maka setidaknya dapat ditarik kesimpulan bahwa unsur-unsur komunikasi harus mampu menjadi sebuah pemahaman yang berarti ketika kita mencoba untuk berkomunikasi baik antar pribadi, interpersonal, kelompok atau massa, sisi lain yang harus diperha tikan dalm menjalankan pola komunikasi harus menggunakan prinsip-prinsip komunikasi sebagai kajian terhadap kondisi psikologi komunikan yang kita hadapi. 
 ____________________________________________________________________

Pada teori komunikasi sebagaimana dikemukakan Gunawan Jiwanto dalam buku Komunikasi dalam Organisasi tahun 1987 terbitan Andi Offset Yogyakarta halaman 17 terdapat jenis-jenis komunikasi dan dapat digolongkan menjadi 5 kategori jenis komunikasi antara lain yaitu;

1) Komunikasi lisan dan tertulis.

Dasar dari penggolongan komunikasi lisan dan tertulis ini adalah bentuk pesan yang disampaikan, pada komunikasi antar pribadi komunikasi jenis ini yang paling banyak dilakukan.

2) Komunikasi verbal dan non verbal. 



Jenis komunikasi ini berlaku apab ila dua orang berinteraksi, maka informasi mengenai perasaan dan ga gasan-gagasan yang timbul akan dikomunikasikan. Informasi mengenai perasaan seseorang dikemukakan secara lisan melalui apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya, arti dan kata atau kalimat diperjelas melalui intonasi bicara, komunikasi dapat dilihat dari perasaan seseorang ketika berinteraksi dengan menggunakan bahasa isyarat non verbal atau melalui bahasa tubuh yaitu, ekspresi, gerakan, isyarat, posisi badan.

3) Komunikasi ke bawah, ke atas dan ke samping.

Penggolongan komunikasi linear ini didasarkan pada arah aliran pesan-pesan informasi dalam suatu organisasi. Dalam komunikasi ini pada umumnya bersifat formal, menggunkan tata cara dan aturan, sebagaimana dilakukan antara karyawan dan pimp inan organisasi. Pemimpin dalamkomunikasinya menggunakan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, penjelas-penjelas kepada bawahan dan karyawannya. Sebaliknya karyawan dan juga bawahan dalam berkomunikasi dengan pimpinannya ketika memberi laporan-laporan, pengaduan-pengaduan dan lain-lain tidak menghilangkan derajatnya sebagai bawahan. Sedang kan kesamping, antara karyawan dengan karyawan komunikasi bisa berlangsung secara formal dan non formal.

4) Komunikasi Formal dan Informal.

Komunikasi dalam organisasi juga dapat digolongkan menjadi formal dan informal, dasar penggolongan ini adalah gaya, tata krama dan pola aliran informasi di dalam oraganisasi. Pros es komunikasi formal terjadi ketika informasi dikirim kemudian ditransfer melalui pola hirarki kewenanganorganisasi yang sudah diterapkan dalam struktur organisasi. Sedangkan informal, antara para karyawan terjadi komunikasi yang tidak terbatas dan bebas.

5) Komunikasi satu arah dan dua arah.

Jenis komunikasi ini berbeda dalam hal ada tidaknya kesempatan bagi komunikan untuk memberi reaksi maupun respon dan tanggapan terhadap pesan-pesan dan informasi yang dikirim komunikator.


 ____________________________________________________________________

Empat bentuk komunikasi berdasarakan tipe komunikasi yang dibagi menurut Cangara (2007:30) yakni:
komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa.
 

1. Komunikasi Dengan Diri Sendiri (intrapersonal communication) 

Bentuk komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi dalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Terjadinya proses disini karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap suatu objek yang diamatinya atau terbesit dalam pikiranya. Objek dalam hal ini bisa saja dalam bentuk benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung arti bagi manusia, baik yang terjadi di luar maupun di dalam diri seseorang (Cangara, 2007:30).

Mampu berdialog dengan diri sendiri berarti mampu mengenal diri sendiri. Dengan berkomunikasi dengan diri sendiri sehingga dapat berfungsi secara bebas di masyarakat. Belajar mengenal diri sendiri berarti belajar bagaimana kita berfikir dan berasa dan bagaimana kita mengamati, menginterprestasikan dan mereaksi lingkungan kita. Sebab itu untuk mengenal diri pribadi, kita harus memahami komunikasi intrapribadi.
 

Melalui komunikasi intrapribadi kita berbicara dengan diri sendiri, mengenal diri sendiri, mengevaluasi diri sendiri tentang ini dan itu, mempertimbangkankeputusan-keputusan yang akan diambil dan menyiapakan pesan-pesan yang akan kita sampaikan kepada orang lain.

2. Komunikasi Antarpribadi (interpersonal communication)
 

Joseph A. Devito (Effendy, 2003:60) mendefinisikan komunikasi antarpribadi sebagai the process of sending and receiving messages between two persons, or among a small group of persons, with some effect and some immediate feedback (yakni, proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang, atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik cepat).

Berdasarkan definisi Devito itu, komunikasi antarpribadi dapat berlangsung antara dua orang seperti suami istri yang sedang bercakap-cakap, atau antara dua orang dalam suatu pertemuan, misalnya antara penyaji makalah dengan seorang peserta seminar.

Dibandingkan bentuk-bentuk  komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi dinilai paling efektif dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan karena efek atau timbal balik yang ditimbulkan dari proses komunikasi tersebut dapatlangsung dirasakan. Hal ini dikarenakan komunikasi antarpribadi umumnya berlangsung tatap muka. Secara teoritis komunikasi antarpribadi diklasifikasikan menjadi dua jenis menurut sifatnya yaitu :

  • Komunikasi diadik (dyadic communication); yaitu komunikasi antapribadi yang berlangsung antara dua orang secara tatap muka misalnya dialog, atau wawancara.
  • Komunikasi triadik (triadic communication) ; yaitu komunikasi antarpribadi yang pelaku komunikasinya terdiri dari tiga orang, yaitu seorang komunikator dan dua orang komunikan.
Apabila dibandingkan dengan komunikasi diadik, maka komunikasi diadik lebih efektif, kerana komunikator memusatkan perhatianya kepada seorang komunikan sepenuhnya, sehingga ia dapat menguasai frame of refrence komunikan sepenuhnya, juga umpan balik yang berlangsung, kedua faktor yang sangat berpengaruh terhadap efektif tidaknya proses komunikasi.

3. Komunikasi Publik (public communication)
Komunikasi publik merupakan suatu proses komunikasi dimana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar. Dalam bentuk komunikasi publik, penyampaian pesan berlangsung secara kontinu. Dapat diidentifikasikan siapa yang berbicara (sumber) dan siapa pendengarnya. Interaksi antara sumber dan penerima sangat terbatas, sehingga tanggapan balik juga terbatas. Hal ini disebabkan karena waktu yang digunakan sangat terbatas, dan jumlah khalayak relative besar. Sumber sering kali tidak dapat mengidentifikasikan satu per satu pendengarannya.

Pesan yang disampaikan dalam komunikasi publik tidak berlangsung secara spontanitas, tetapi terencana dan dipersiapkan lebih awal. Bentuk komunikasi publik biasanya ditemui dalam berbagai aktivitas seperti kuliah umum, khotbah, rapat akbar, pengarahan, ceramah, dan semacamnya.

4. Komunikasi Massa (mass communication)

Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa modern, yang meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan televisi yang ditunjukan kepada umum, dan film yang dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop. Dalam bentuk komunikasi ini, lazimnya media massa modern menunjukkan seluruh sistem dimana pesan-pesan diproduksikan, dipilih, disiarkan, diterima, dan ditanggapi. Seorang komunikator yang menyampaikan pesan kepada ribuan pribadi yang berbeda pada saat yang sama, tidak akan bisa menyesuaikan harapanya untuk memperoleh tanggapan mereka secara pribadi. Suatu pendekatan yang bisa merenggangkan kelompok lainya. Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media.Melakukan kegiatan komunikasi massa jauh lebih sukar daripada komunikasi antarpribadi. 


Kelompok 1 :

Alief Ahmad Zikri (24-2017-116)
Choirul Insan Pratama (24-2017-088)
Fatihatul Rachman Kharizal (24-2017-114) 
Helmi ibnu khildan (24-2017-092)
Muhammad Luthfi Nursetiadi (24-2017-087)
Marcellino Kristianto (24-2017-101)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar